Kamu Cemas Jalani Hari Tanpa Gawai? Hati-Hati NOMOPOBIA!

nomopobia

Apa kamu tau NOMOPOBIA? kamu dapat melakukan banyak tugas dengan perangkat seluler dengan melakukan aktivitas seperti mendengarkan musik, menonton film, berpartisipasi dalam game online, atau menjelajahi media sosial. Karena betapa nyamannya teknologi ini bagi Anda, kamu selalu membawanya ke mana pun kamu pergi.

Di sisi lain, tahukah kamu bahwa penggunaan teknologi ini juga dapat berdampak buruk? Apakah kamu salah satu dari orang-orang yang kesulitan berpisah dengan ponsel mereka? Atau terus-menerus khawatir tentang pengetahuan yang kamu miliki selama beberapa jam? Apakah kamu dipenuhi ketakutan ketika kamu menyadari bahwa kamu tidak akan memiliki akses ke ponsel kamu untuk sementara waktu?

Jika hal ini terjadi, maka ada kemungkinan kamu menderita kondisi yang dikenal sebagai “Nomophobia” atau “No Mobile Phone Data”. Ini adalah kondisi di mana seseorang mengalami kecemasan yang signifikan ketika tidak dengan ponsel atau saat tidak dapat menggunakan smartphone. Salah satu gejala nomophobia adalah penggunaan perangkat seluler yang berlebihan, khususnya ponsel. Apa sebenarnya ketakutan tanpa gadget?

Menurut penelitian yang dipresentasikan dalam Indian Journal of Psychiatry, nomophobia, juga dikenal sebagai no mobile phone phobia (NMP), adalah bentuk penyakit kecemasan yang disebabkan oleh ketidakmampuan untuk memegang ponsel.

Orang yang memiliki masalah ini, mirip dengan pecandu, tidak dapat mematikan ponsel mereka kapan saja atau di mana saja. Ketika penderita tidak dapat memegang telepon di tangan mereka, mereka mungkin mengalami kecemasan yang intens, yang dapat menyebabkan gangguan dalam aktivitas mereka sehari-hari.

Oleh karena itu, ketakutan dan kekhawatiran yang muncul ketika seseorang dipisahkan dari smartphone atau perangkat elektronik lainnya disebut sebagai nomophobia. Mereka yang menderita nomophobia akan selalu mengutamakan ponsel mereka dan tidak akan bisa melepaskan diri dari mereka bahkan untuk sedetik pun. Ini akan berlaku bahkan ketika mereka bertemu dengan orang lain atau berbicara dengan orang lain; mereka akan tetap mengutamakan ponsel mereka.

Meski saat ini sedang tidur, penderita Nomophobia akan memprioritaskan mencari ponsel begitu dia bangun. Pencarian ini akan terus berlanjut meskipun dia menggunakan kamar kecil, meskipun ponsel tidak lepas dari tangannya. Seseorang yang menderita nomophobia mungkin mengalami kecemasan yang luar biasa jika sinyal ponselnya tiba-tiba padam, dan kamu akan melihat bahwa ia selalu mengotak-atik ponselnya meskipun tidak ada SMS atau panggilan baru yang masuk. Mereka yang berusia antara 17 dan 25 adalah yang paling mungkin menderita nomofobia. Wanita jauh lebih mungkin melaporkan gejala sindrom nomofobia daripada pria.

Menurut temuan sejumlah penelitian, sekitar 53 persen orang yang tinggal di Inggris mengalami emosi ini ketika tidak dapat mengakses ponsel atau internet karena kurangnya sinyal, saat baterai ponsel mati, atau ketika mereka tidak dapat melakukan panggilan telepon.

DSM-5 tidak menyertakan entri untuk kecemasan terkait tidak memegang ponsel (Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental). Meskipun tidak secara resmi diklasifikasikan sebagai kondisi mental, rasa takut sendirian, atau “nomofobia”, dapat mengganggu rutinitas sehari-hari seseorang dan bahkan membuat mereka sulit untuk jatuh atau tetap tertidur. Temuan penelitian yang dilakukan pada tahun 2020 dan dipublikasikan di Journal of Sleep menunjukkan bahwa sembilan puluh persen dari 327 mahasiswa yang mengikuti survei memiliki tingkat nomophobia yang berkisar dari sedang hingga berat.

Namun, para profesional di bidang kedokteran percaya bahwa masalah ini termasuk dalam kategori penyakit mental, khususnya kecanduan smartphone.

2 thoughts on “Kamu Cemas Jalani Hari Tanpa Gawai? Hati-Hati NOMOPOBIA!

Comments are closed.