Zam-Zam (Air Keajaiban dan Berkah)

Zam-Zam

Air zam-zam itu penuh berkah. Ia makanan yang mengeyangkan (dan obat bagi penyakit)”(HR. Muslim)

Zamzam (زمزم) dalam bahasa Arab artinya banyak, banyak. Diyakini bahwa Allah telah memberkati air yang berasal dari mata air Zamzam.

Mata air yang dikenal dengan Zamzam ini dapat ditemukan di sekitar Masjidil Haram, di sebelah tenggara Ka’bah, dan memiliki kedalaman 42 meter. Ismail anak Siti Hajar yang kehausan di tengah padang pasir, ketika tidak ada persediaan air, lalu Siti Hajar berlari bolak-balik antara bukit Safa dan bukit Marwah atas petunjuk Malaikat Jibril, hingga menemukan mata air. . Menurut sejarah, mata air ini pertama kali ditemukan oleh Siti Hajar. Hal itu ia lakukan setelah berlari bolak-balik antara bukit Safa dan bukit Marwah.

Masa Lalu Air Zam Zam

Air zam-zam adalah air terbaik di seluruh planet ini. Air zam-zam dianggap sebagai air suci, dan umat Islam di seluruh dunia telah meminumnya selama berabad-abad. Legenda sumur Zam-zam kembali sekitar empat ribu tahun. Itu tetap menjadi bagian dari gurun Sahara yang kering dan sunyi pada periode sejarah itu, yang merupakan bukti bahwa lokasi tersebut tidak pernah dihuni. Setelah itu, Ibrahim as bersama istrinya Siti Hajar dan putranya Ismail melakukan perjalanan ke lokasi tersebut dan menetap di sana untuk menaati perintah Allah SWT.

Selama Ibrahim AS pergi dalam waktu yang lama, persediaan makanan dan minuman habis. Air susu ibu Siti Hajar pun mengering. Kehidupan ibu dan anak laki-laki itu dalam bahaya akibat kehausan dan kelaparan mereka. Setelah itu, Siti Hajar mulai mencari air dengan jogging dari bukit Safa ke bukit Marwah sambil berdoa kepada Allah untuk kesejahteraan anaknya. Setelah tujuh putaran penuh, keajaiban terjadi. Karena kehendak Allah, yang Jibril terpaksa lakukan, air mulai mengalir dari sela-sela kaki putranya. Benturan dengan bumi menyebabkan air terlepas. Itu air zam-zam.

Beberapa tahun kemudian, Ibrahim b. Abd al-Salam tiba dan segera bersujud di hadapan Allah. Setelah itu, dia membangun Baitullah dengan bantuan putranya Ismail dan mengubah area tersebut menjadi tempat ibadah yang dipersembahkan kepada Allah Yang Maha Tinggi.

Sumur zam-zam menawarkan berbagai manfaat yang luar biasa bagi orang-orang di seluruh dunia. Ditemukannya sumur zam-zam menandai awal pertolongan Allah. Penduduk Mekkah dan jamaah haji sama-sama meminum air yang diyakini memberikan manfaat bagi yang meminumnya. Abdul Muthalib adalah orang yang bertanggung jawab menjaga agar zam-zam tetap berfungsi. Penduduk di daerah sekitar Mekkah memuaskan dahaga mereka dengan air zam-zam.

Dalam perjalanan sejarahnya, sumur zam-zam telah dikenal dengan berbagai nama. Nama lain sumur zam-zam antara lain: seperti tabuhan Jibril, minuman dari Allah, yang tidak tercela bagi Ismail, pembawa berkah, bermanfaat, baik hati, gembira, suci, mendatangkan kebaikan, membangkitkan, menyelamatkan, mencukupi , bergizi, suci, mulia, penghibur, penyembuh penyakit, mengenyangkan makanan, dan masih banyak lagi lainnya. Setelah Rasulullah SAW mengalahkan Abu Muthalib dan menguasai Mekkah, Rasulullah SAW diberi tanggung jawab yang sebelumnya dipegang oleh Abdul Muthalib.

Tergantung pada tujuannya, zam-zam bisa menjadi camilan yang mengenyangkan atau pengobatan yang efektif untuk suatu kondisi. Awalnya, satu-satunya cara untuk mendapatkan air adalah dengan memotretnya. Setelah itu barulah menjadi perhatian semua orang bahwa tempat suci ini memang perlu mendapat perhatian lebih karena banyak peziarah pada zaman dahulu yang berbondong-bondong ke sumur zam-zam ini untuk minum dan berwudhu, dan sebagian dari mereka memercikkannya ke badannya seperti Tabarru saat berdoa. Inilah mengapa tempat suci ini memang perlu mendapat perhatian lebih.

Setelah itu, diusulkan agar diubah sedemikian rupa sehingga memungkinkan orang untuk beribadah dengan cara yang lebih efektif dan lebih spesifik. Oleh karena itu, Insinyur Yahya Kusyak membuat pompa dan peralatan untuk menyaring air untuk memastikan warna, rasa, dan bau air tidak berubah sama sekali. Rahasianya adalah mengalirkan air yang telah disaring melalui alat tersebut ke dalam mesin ultra violet yang mampu mensanitasi dan membersihkan 30.000 liter air setiap jamnya. Air tersebut kemudian dikeluarkan melalui saluran yang berbeda, yang tersedia untuk langsung digunakan. Tahun 1975 adalah tahun penyelesaian dan berfungsinya peralatan, yang dimungkinkan berkat dedikasi dan ketekunan dari mereka yang memegang komando. Setelah pemasangan sistem penyaringan air, sistem lain yang akan memastikan kebersihan air juga dipasang.

Selain itu, telah dilakukan penelitian lebih mendalam mengenai struktur, kondisi, dan senyawa yang terdapat pada air zam-zam. Setelah Insinyur Yahya dan penyelam lainnya selesai mandi, berwudhu, dan membersihkan diri, mereka turun ke sumur zam-zam yang diberkahi pada Sabtu sore, 17 Jumadilawal, 1399 Hijriyah.

Disebutkan, sumur zam-zam itu memiliki kedalaman hingga 30,5 meter, dimana 17,5 meter di antaranya terdiri dari batuan granit. Selain membersihkan sumur Zam-zam, penyelam juga melakukan tugas pemeliharaan lainnya. Isi kedalaman sumur dibawa ke permukaan dalam bentuk berbagai benda. Koin yang terbuat dari berbagai macam logam dan dicetak di berbagai negara dapat ditemukan di antaranya. Selain itu, terdapat batu berharga, berbagai macam cincin, juga pecahan logam mulia, artefak dari tembikar dan keramik dari kuningan, dan sebagainya.

Rasul mengklaim bahwa air zam-zam adalah air terbaik di bumi, dan karenanya, air zam-zam dianggap sebagai air suci. Hal lain yang dikatakan Rasul adalah, “Baik atau tidaknya air zam-zam tergantung pada niat Anda untuk meminumnya.” Mereka yang minum dari hatinya akan memuaskan dahaganya dan menyelamatkannya dari cengkeramannya. Allah memberikan zam-zam prioritas tertinggi untuk mencurahkan alirannya sebagai minuman dan penawar penyakit.

Teka-teki yang Belum Terpecahkan Di Balik Air Zam Zam

Banyak sekali kegunaan air zam-zam, dan juga menyimpan banyak misteri. Hanya sedikit orang yang memahami bagaimana sumur Zam-Zam dapat secara konsisten menyediakan puluhan juta liter air sepanjang musim haji tanpa pernah kering. Raja Faisal pernah mengeluarkan perintah agar Zam-zam diselidiki dengan benar oleh seorang peneliti untuk menanggapi tuduhan fitnah yang dibuat oleh seorang dokter Mesir.

Di Mekkah, kita tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan air minum. Masjidil Haram benar-benar penuh dengan air zam zam, penuh dengan gelas sekali pakai di setiap sudut dan celah bangunan. Hanya pijatan yang diperlukan, setelah itu air siap dikonsumsi segera dan tidak ada biaya apa pun. Air yang menyehatkan ini selalu tersedia di sekitar Masjidil Haram, di tempat-tempat tawaf dan sai, serta di pelataran masjid itu sendiri. Banyak jamaah, setelah meninggalkan Masjidil Haram, pertama-tama mengisi botol air mereka dengan Zamzam dan kemudian membawanya ke asrama tempat mereka menginap. Tidak seburuk itu, dan Anda dapat menghemat uang dengan tidak harus membeli air botolan atau merebusnya di dapur.