Dari Abu Dzar radhiyallaHu ‘anHu, Rasulullah SAW bersabda,
“Air zam-zam itu penuh berkah. Ia makanan yang mengeyangkan (dan obat bagi penyakit)” (HR. Muslim IV/1922, yang terdapat di dalam kurung adalah menurut riwayat al Bazzar, al Baihaqi dan ath Thabari dan sanadnya shahih, lihat Majma’uz Zawaa-id III/286)
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah menceritakan pengalamannya berkaitan dengan cara menyembuhkan penyakitnya dengan air zam-zam yang dikombinasikan dengan metode ruqyah dari al Qur’an ini,
Pada suatu ketika aku pernah jatuh sakit, tetapi aku tidak menemukan seorang dokter atau obat penyembuh. Lalu aku berusaha mengobati dan menyembuhkan diriku dengan surat al Fatihah, maka aku melihat pengaruh yang sangat menakjubkan.
Aku ambil segelas air zamzam dan membacakan padanya surat al Faatihah berkali-kali, lalu aku meminumnya hingga aku mendapatkan kesembuhan. Selanjutnya aku bersandar dengan cara tersebut dalam mengobati berbagai penyakit dan aku merasakan manfaat yang sangat besar.
Kemudian aku beritahu kepada orang banyak yang mengeluhkan suatu penyakit dan banyak dari mereka yang sembuh dengan cepat” (Zaadul Ma’aad IV/178 dan al Jawaabul Kaafi hal. 23)
Sebuah penelitian pernah dilakukan oleh Dr Nour Al Zuhair dan Prof Rita Khounganian dari King Saud University untuk membandingkan kandungan mineral air Zam-zam. Sebagai pembandingnya adalah air keran yang ada di Arab Saudi, yang juga sering dikemas dalam botol.
Dari hasil penelitian tersebut seperti dikutip faculty.ksu.edu.sa, Senin (9/5/2011), salah satu kelebihan air Zam-zam adalah memiliki kandungan mineral khususnya fluoride yang lebih tinggi. Air Zam-zam yang diambil langsung dari sumbernya memiliki kadar fluoride 0,75 ppm sementara yang dialirkan melalui pipa sebanyak 0,68 ppm.
Kadar ini lebih tingi dibandingkan rata-rata kandungan fluoride dalam air keran di Arab Saudi yang hanya sekitar 0,28 ppm. Sementara menurut organisasi kesehatan dunia, tubuh manusia mampu menerima kandungan fluoride dalam air minum hingga kadar 1,5 ppm.
Bagi manusia, kadar fluoride yang tinggi dalam air minum bisa memberikan manfaat khususnya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Kekurangan fluoride bisa memicu gigi keropos atau dental caries yang jika memburuk bisa memicu infeksi pada gusi.
Kelebihan lain dari Air zam-zam adalah memiliki kandungan ion kalsium yang lebih tinggi, yakni 96 ppm baik yang diambil dari sumbernya maupun yang dialirkan melalui pipa. Sementara kadar ion kalsium dalam air keran di Arab Saudi rata-rata hanya 75,2 ppm.
Mengandung zat Anti Kuman.
Hasil penelitian sampel air di Eropah dan Saudi Arabia menunjukkan bahwa Zamzam mengandung zat fluorida yang punya daya efektif membunuh kuman, layaknya seperti sudah mengandung obat. Lalu perbedaan air Zamzam dibandingkan dengan air sumur lain di kota Mekah dan Arab sekitarnya adalah dalam hal kuantitas kalsium dan garam magnesium. Kandungan kedua mineral itu sedikit lebih banyak pada air zamzam. Itu mungkin sebabnya air zamzam membuat efek menyegarkan bagi jamaah yang kelelahan. Tambahan lagi, hasil laboratorium Eropah menunjukkan bahwa zamzam layak untuk diminum, sehat untuk diminum. Ini otomatis menjawab prasangka buruk doktor di awal tulisan tadi.
Keistimewaan lain, komposisi dan rasa kandungan garamnya selalu stabil, selalu sama dari sejak terbentuknya sumur ini. Rasanya selalu terjaga, diakui oleh semua jemaah haji dan umrah yang selalu datang tiap tahun. Tak pernah ada yang complain. Dan Air zamzam ini tak pernah dicampur bahan kimia apapun seperti layaknya air PAM kita. Murni air sehat.
Satu kehebatan lagi, sumur air zamzam tak pernah ditumbuhi lumut, padahal di seluruh dunia sumur itu selalu ditumbuhi lumut dan tumbuhan mikroorganisme.
Bisa Menyembuhkan Penyakit.
Diriwayatkan dalam Sahih Muslim, Nabi bertanya kepada Abu Dzarr, yang telah tinggal selama 30 hari siang malam di sekitar Kabah tanpa makan-minum, selain Zamzam. Siapa yang telah memberimu makan?. Saya tidak punya apa-apa kecuali air Zamzam ini, tapi saya bisa gemuk dengan adanya gumpalan lemak di perutku Abu Dzarr menjelaskan, Saya juga tidak merasa lelah atau lemah karena lapar, dan tak menjadi kurus. Tambah Abu Dzarr. Lalu Nabi saw menjelaskan: Sesungguhnya, Zamzam ini air yang sangat diberkahi, ia adalah makanan yang mengandung gizi.
Nabi saw menambahkan: Air zamzam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya. Jika engkau minum dengan maksud supaya merasa kenyang, maka Allah mengenyangkan engkau. Jika engkau meminumnya agar hilang rasa hausmu, maka Allah akan menghilangkan dahagamu itu. Ia adalah air tekanan tumit Jibril, minuman dari Allah untuk Ismail. (HR Daruqutni, Ahmad, Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas).
Rasulullah saw pernah mengambil air zamzam dalam sebuah kendi dan tempat air dari kulit, kemu dian membawanya kembali ke Madinah. Air zamzam itu digunakan Rasulullah saw untuk memerciki orang sakit dan kemu dian disuruh meminumnya. Itu sebabnya saat ini banyak jamaah yang membawa air zamzam untuk diberikan kepada famili dan kerabatnya di Tanah air.
Yusria Abdel-Rahman Haraz dari negeri Arab, mengatakan bahwa ia terserang penyakit bisul di matanya. Sakitnya bukan main, tak bisa disembuhkan dengan obat. Dia hampir mendekati buta. Seorang dokter terkenal menasehati dia untuk diinjeksi dengan obat khusus, yang mungkin bisa menyembuhkan sakitnya. Tapi ternyata ada efek sampingannnya yang bisa membuat dia buta selamanya.
Yusria sangat yakin akan kemurahan Allah. Dia lalu pergi melaksanakan umrah dan memohon kepada Allah menyembuhkan penyakitnya. Di Baitullah dia melakukan tawaf, yang saat itu tak terlalu padat dengan manusia. Dia lalu bisa tinggal lebih lama di lokasi air zamzam. Dia manfaatkan untuk terus membasuh kedua matanya yang sakit. Ketika dia kembali ke hotel, aneh, kedua matanya yang sakit menjadi sembuh, dan bisulnya berangsur hilang.
Kejadian ini membuktikan ucapan Rasulullah saw di atas: Air zamzam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya