Usung Konsep Banten Medical Tourism, Dinkes Banten Raih Juara II Pameran Hari Kesehatan Nasional Ke 58 Tahun 2022

Banten Medical Tourism

Dinas Kesehatan Provinsi Banten berhasil meraih juara II dalam rangkaian Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 Tahun 2022 yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan RI. Kegiatan Pameran inovasi Teknologi kesehatan yang dibuka langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin tersebut berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 3 hingga 5 November 2022 di Indonesia Cenvention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang, Banten.

Pameran Hari Kesehatan Nasional Ke 58 Tahun 2022 tersebut mengusung tema “Bangga Produk Inovasi dan Teknologi Dalam Negeri untuk Mendukung Transformasi Sistem Kesehatan”. Dalam kegiatan Pameran Hari Kesehatan Nasional Ke 58 Tahun 2022, disosialisasikan langkah-langkah transformasi kesehatan yang dilakukan oleh Kemenkes RI.

Pada ajang tersebut, Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Kesehatan mengusung konsep Banten Medical Tourism. Salah satu program yang digagas Dinas Kesehatan Provinsi Banten adalah melakukan wisata medis serta pameran produk inovasi dan teknologi untuk mendukung transformasi sisitem kesehatan.

Ada sejumlah ikon wisata banten yang masuk dalam tema tersebut antara lain Kampung Suku Baduy (Lebak), Curug Putri (Pandeglang). Kemudian Pantai Sawarna (Lebak), Taman Nasional Ujung Kulon (Pandeglang), Pantai Anyer (Kabupaten Serang).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, di pameran ini Dinkes Banten memperkenalkan bahwa sudah ada RS yang Go Nasional dan Go Internasional di Provinsi Banten.

“Terdapat 6 Rumah Sakit (RS) yang tergabung dalam Peraturan Gubernur (Pergub) bahwa RS tersebut diharapkan Go Nasional dan Go Internasional. Saat ini sudah banyak menerima pasien-pasien dari Singapur dari Malaysia dan lain-lain. Kalau yang Nasionalnya dari Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi,” kata Ati saat diwawancarai di ICE BSD, Kamis 3 November 2022.

Dijelaskan Ati, di HKN ke 58 ini perlu adanya perubahan transformasi. Oleh karenanya, logo dari HKN tersehut berupa kupu-kupu yang artinya perlu ada proses metamorfosis agar menjadi hidup dan menjadi lebih baik.

“Kalau dulu konsep kita bagaimana menanganinya di hilirnya atau di pengobatannya, namun saat ini konsep kita harus berubah. Dan Banten sendiri punya standnya di sini. Karena kemenkes memilih tuan rumahnya Banten, maka kita yang menjadi tuan rumah tentunya bagaimana ini bisa terselenggara dengan baik ,” ujar Ati.

Lanjut Ati menjelaskan, dahulu pengobatan Puskesmas lebih banyak dilakukan di dalam gedung. Namun saat ini layanan diharuskan 80 persen di luar gedung. Nah itu untuk upaya preventif. “Sedangkan untuk di dalam gedungnya kita kolaborasi dengan klinik-kkikik yang ada. Bagaimana klinik sekarang ini perlahan-laham dipersiapkan untuk pengobatannya dialihkan ke klinik. Jadi puskesmas tidak dibebankan kepada upaya kuratif tetapi lebih banyak di promotif dan preventif,” ujarnya.

Dengan begitu, kata Ati, tugas utama Puskesmas nanti hanya pencegahan, skrining dari masyarakat, vaksinasi dan lainnya. Itu adalah sebuah bentuk transformasi.

Begitu juga dengan layanan-layanan di bidang kuratif atau pengobatan. Saat ini pihaknya tengah mengembangkan layanan telemedicin atau pengobatan jarak jauh. “Jadi ada koordinator penampungnya, ada RS yang ditunjuk. Jadi nantinya kita bisa melihat lewat telemedicine itu penyakitnya tapi lewat virtual langsung melihat dan langsung mengobati,” katanya.

“Karena kita kan masih kurang tenaga kesehatan yang ada. Ini tentu menciptakan ini agar masyarakat yang di plosok sana tidak terganggu layanannya. Jadi banyak hal perubahan transformasi yang harus dibenahi seperti itu,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Lucia Rizka Andalusia mengatakan, HKN ke 58 diisi dengan kegiatan pameran bahan baku obat, obat herbal, obat tradisional. Selain itu juga, alat kesehatannya seperti masker, alat suntik, sampai USG antropometri, incubator bayi. Juga terdapat peralatan bedah dalam pemeran tersebut.

“Di sini juga ada tadi Bisnis Matching antara industri bahan baku obat dengan industri farmasi formulasi. Nah kita bisa memajukan industri bahan baku obat Indonesia kalau ada yang membeli. Jadi kita matchingkan supaya dibeli oleh industri farmasi Indonesia. Jadi begitu,” pungkasnya. (ADV)