Kejaksaan Tinggi Banten dan Pemerintah Provinsi Banten bersinergi dalam penanganan penyakit katarak dan hernia, berupa kegiatan Operasi Katarak dan Hernia secara gratis untuk masyarakat Banten pada Sabtu – Minggu, 24 – 25 September 2022 di RSUD Provinsi Banten. Kegiatan tersebut diinisiasi Kejaksaan Tinggi Banten dalam rangka Hari Bhakti Adyaksa.
Kegiatan itu merupakan kolaborasi antara Kejati Banten, Pemprov Banten, Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Wilayah Banten, Persatuan Jaksa Indonesia, RS Primaya, Persatuan Dokter Spesialis Mata (Perdami) Provinsi Banten dengan mengusung tema Bhakti Adhyaksa Untuk Indonesia Sehat Operasi Katarak dan Hernia Bagi masyarakat Banten tidak mampu.
Selama pelaksanaan, Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Banten Leonard Eben Ezer Simanjuntak meninjau langsung selama pelaksana operasi katarak dan hernia. Pada Sabtu, 14 September 2022, keduanya melihat pproses pendaftaran, screening, bahkan sempat melihat ruang operasi dan perawatan, serta proses edukasi kepada pasien usai operasi.
Kajati Banten Leonard Eben Ezer Simanjuntak mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu program rutin dari Ikatan Jaksa Indonesia dimana dirinya masuk ke dalam kepengurusan. Namun memang dalam dua tahun terakhir tidak dilaksanakan karena Pandemi Covid-19. “Tahun ini kita hadir Kembali, tidak hanya di Banten, tetapi di seluruh Indonesia melakukan kegiatan bakti sosial seperti ini. Ini bentuk peran Kejaksaan dan para jaksa untuk memperhatikan dan peduli terhadap seluruh masyarakat yang ada di wilayah,” ucapnya.
Eben menyatakan, kegiatan tersebut mendapat antusias tinggi dari masyarakat Banten dan mereka mengaku sangat terbantu dengan kegiatan seperti ini. Apalagi sasaran kegiatan ini difokuskan terhadap masyarakat kecil. “Masyarakat Banten masih ada yang menderita katarak, namun karena keterbatasan dana mereka tidak bisa melakukan operasi. Di situlah kami hadir,” pungkasnya.
Selama proses operasi berjalan, Eben mengaku memperhatikan dengan seksama. Pasien yang datang untuk operasi katarak dan hernia ternyata tidak hanya didominasi oleh orang tua, bahkan anak-anak juga ada.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengapresiasi dan terima kasih pada Jaksa Agung, ST Burhanuddin dan Kajati Banten bersama jajarannya, yang sudah melaksanakan kegiatan Bhakti Adhyaksa ini. “Tadi kita menyaksikan bersama pelaksanaan operasi Katarak dan Hernia. Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari kebersamaan kita dalam rangka untuk masyarakat Banten,” katanya. Dalam kegiatan tersebut, kata Al Muktabar, Pemprov Banten memberikan dukungan dengan memfasilitasi tempat serta tim medis dan para medis.
Menurut Al Muktabar, Pemprov Banten dengan Pemerintah Kabupaten/Kota selalu rutin melaksanakan kegiatan seperti ini. Pemprov Banten sangat membutuhkan kegiatan kebersamaan seperti ini. Sehingga masyarakat yang belum terjangkau bisa kita lakukan intervensi untuk segera dilakukan tindakan pengobatan. “Ini bentuk bahwasannya Pemerintah hadir untuk masyarakat,” katanya.
Dalam kegiatan ini, lanjut Al Muktabar, Pemprov Banten memberikan dukungan memberikan dukungan dengan memfasilitasi tempat serta tim medis dan para medis. Menurutnya, pihaknya memerlukan kebersamaan dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka melayani masyarakat.
Operasi katarak dan hernia gratis diakui bermanfaat untuk masyarakat. Marlan, sopir angkot asal Cipocok Jaya, Kota Serang, usai operasi mengungkapkan syukur dan terima kasih kepada Pemerintah yang sudah melaksanakan kegiatan operasi katarak gratis ini. Katanya, dirinya sudah lama menunggu kegiatan ini, sebab operasi secara mandiri terbentur dana. “Sudah lama saya tunggu. Makanya Ketika ada informasi, langsung mendaftarkan diri,” katanya.
Ungkapan senada disampaikan Halimah, warga Kelurahan Terondol, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. “Alhamdulillah pak, bersyukur banget bisa ikut operasi gratis. Kalau nunggu biaya mandiri mah kayanya tidak mungkin,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengungkapkan, untuk memberikan pelayanan dalam operasi katarak dan hernia, pihaknya bekerja selain menerjunkan tenaga kesehatan Dinkes Prov Banten, RSUD Banten, iuga mengerahkan tenaga kesehatan penugasan khusus. Se lain itu, pihaknya bekerja sama dengan Tim Baksos Pusat dan Persatuan Dokter Spesialis Mata Wilayah Banten. “Ini merupakan kolaborasi bersama tim kesehatan yang menangani,” kata Ati.
Ati menjelaskan, terdapat 25 dokter spesialis (7 bedah, 1 dokter anak, 16 dokter mata dan 1 dokter penyakit dalam) yang juga dibantu oleh (30 dokter umum, 15 perawat, 20 apoteker, 10 rekam media) dalam memberikan pelayanan tindakan operasi katarak dan hernia. “Mereka bekerja secara shift, dari pukul 7.00 WIB sd 18.00 WIB karena pesertanya cukup banyak. Alhamdulilla jumlah pasien hernia yg di operasi sebanyak 11 orang dan pasien katarak yg dioperasi sebanyak 211 orang katanya. (Adv Biro Adpim Pemprov Banten)