Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan Pemerintah Provinsi Banten terus berupaya untuk melakukan pengendalian inflasi, setidaknya terdapat beberapa hal yang akan di fokuskan dalam pengendalian inflasi di Provinsi Banten.
“Jadi target utama setidaknya ada 3 area di Banten itu yang harus di fokuskan, yaitu Beras, Sewa Rumah dan juga ada beberapa komoditi pangan lainnya selain beras,” ungkap Al Muktabar usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara virtual, di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kecamatan Curug, Kota Serang, Senin (24/10/2022).
Menurutnya, dalam rangka pengendalian inflasi, Pemprov Banten bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta stakeholder lainnya telah melakukan gerakan penanaman cepat beberapa komoditi pangan, diantaranya menanam cabe dan komoditi lainnya. “Kita sudah tanam cabe dan hal-hal lain yang memungkinkan mendukung untuk kita mengendalikan inflasi,” katanya.
Al Muktabar juga menuturkan, nantinya Pemerintah Daerah diminta untuk melaporkan data terkait harga komoditi pangan dan akan dilakukan review perminggunya untuk mengetahui perkembangan dalam pengendalian inflasi daerah.
“Mudah-mudahan perkembangan kedepan kita bisa topang dengan agenda teknis lainnya untuk lebih baik. Tapi secara umum jika dilihat dari tren nasional atau global ini (inflasi) ada tren akan meningkat. Sehingga kewaspadaan kita memastikan kebutuhan pokok itu terpenuhi,” imbuhnya.
Selain itu, Al Muktabar mengungkapkan untuk langkah awal dalam pengendalian inflasi di Provinsi Banten, pihaknya akan melakukan pendalaman faktor apa saja yang menyebabkan inflasi di Provinsi Banten. “Kita melihat faktor-faktor penyebab terjadinya inflasi, misalnya ada sedikit kontribusi soal pangan, energi, sewa rumah dan faktor lainnya,” jelasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan Berita Resmi Statistik, Inflasi di Provinsi Banten dari tahun ke tahun (September 2022 terhadap September 2021) mencapai 5,86 persen. Lebih rendah dari angka inflasi nasional yang mencapai 5,95 persen.
Sementara, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berharap kepada pemerintah daerah bersama dengan TPID untuk dapat bergerak bersama dalam pengendalian inflasi. Diketahui kondisi inflasi di Indonesia pada September 2022 masih landai sekitar 5,95 persen.
“Angka (inflasi) nasional merupakan penjumlahan dari langkah-langkah yang dilakukan oleh semua daerah, baik Provinsi, kemudian Kota/Kabupaten, semua harus bergerak bersama. Kalau daerah masing-masing bisa mengendalikan inflasi maka secara nasional lebih mudah untuk dikendalikan,” ujarnya.
Menurutnya, terdapat beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam upaya mengendalikan inflasi, diantaranya menjadikan isu inflasi menjadi isu prioritas, melakukan komunikasi publik yang baik, mengaktifkan TPID, mengaktifkan Satgas Pangan, mengkampanyekan hemat energi, gerakan tanam pangan cepat panen, laksanakan kerjasama antar daerah dan lainnya. (Adv -Biro Adpim)